beberapa hari yang lalu saya sempat dibuat kebingungan lantaran ketika mau pulang tetapi kehilangan kunci motor. saya cari dari dalam gedung ke tempat parkir sampai berkali-kali, bertanya kepada satpam dan tukang parkir, naik turun ke lantai dua tetap saja tidak menemukan. karena waktu sudah memasuki waktu shalat maghrib, saya putuskan untuk shalat dulu dan nanti sehabis shalat saya kembali mencarinya. ba'da maghrib saya kembali mencari ke parkiran serta di dalam gedung. saya juga sempat menelepon orang rumah agar dikirimkan kunci duplikat. saya berfikir mungkin kunci saya jatuh di dalam bagasi bawah jok karena sebelumnya saya sempat mengambil jaket di sana.
beliau bercerita bahwa pernah kajadian peristiwa yang lebih parah. kunci motor masih menggantung di motor dan STNK dimasukkan dalam dompet yang dijadikan gantungan kunci. jadi, ketika ada yang mau mencuri bisa sepaket antara motor dan STNK. memang tidak semestinya jika STNK motor berada di motor baik itu menjadi gantungan kunci atau disimpan di jok bagasi. bahkan ada sebagian orang yang juga menyimpan BPKB di bagasi, dan ini teramat sangat tidak dianjurkan. karena jika motor hilang, segala kelengkapannya juga ikut dibawa.
bisa jadi orang yang melihat kunci menggantung awalnya tidak ada niatan untuk mencuri. tetapi dengan melihat kunci motor yang menggantung di motor, setan berbisik agar mau mencurinya. pesan Bang Napi, kejahatan bukan hanya berasal dari niat dari pelaku tetapi juga karena ada kesempatan. beruntung jika yang menemukan adalah orang yang bertanggung jawab, jika tidak?
semoga kejadian kunci menggantung tidak terjadi lagi pada diri saya. dan untuk itu perlu pembiasaan yaitu ketika motor mati, kunci langsung dicabut. apakah Anda termasuk orang yang lupa mencabut kunci? jika iya, saatnya untuk berubah. :)