Berbicara mengenai kolaborasi, sebenarnya kita bisa berbicara level yang lebih tinggi daripada itu, yaitu sistem. Secara sederhana, sistem merupakan kerjasama antar entitas dalam sebuah lingkup tertentu dan memiliki suatu tujuan. Jadi, kolaborasi merupakan salah satu faktor pembentuk sistem. Atau dalam bahasa sistem disebut sebagai interaksi dan interkorelasi.
Dalam ranah blogger, bisa saya sebut bahwa ada setidaknya empat hal atau entitas yang bisa membentuk suatu sistem atau pun kolaborasi. Blogger sebagai entitas itu sendiri, komunitas, industri, dan otoritas pemerintah.
Dalam ranah blogger, bisa saya sebut bahwa ada setidaknya empat hal atau entitas yang bisa membentuk suatu sistem atau pun kolaborasi. Blogger sebagai entitas itu sendiri, komunitas, industri, dan otoritas pemerintah.
1. Blogger sebagai entitas
Sebenarnya entitas di sini tidak hanya blogger, tetapi semua jenis profesi bisa menjadi entitas. Sebagai entitas yang bediri sendiri, ia tidak dapat berkolaborasi. Bisa jadi blogger sebagai seorang personal mendapatkan manfaat tanpa mengenal komunitas di luar. Tetapi sekarang memang eranya kolaborasi, sehingga dibutuhkan hubungan dengan blogger yang lain.
2. Komunitas
Karena semakin lama blogger (dan profesi lain yang juga bisa disebut entitas) harus saling mengenal, maka terbentuklah komunitas. Bisa jadi komunitas ini tanpa nama, karena hanya terbentuk begitu saja. Tetapi, bisa jadi pula terbentuk sebagai organisasi yang terstruktur secara mendetail. Tetapi, di sistem komunitas ini, sudah ada tujuan mengapa mereka saling bertemu. Ada yang ingin menerbitkan antologi, ada yang ingin agar blognya masing-masing didukung oleh anggota komunitas lain, ada yang bertujuan agar bisa saling menginfokan kalau ada pekerjaan/job, ada yang bertujuan agar bisa menginfokan kalau ada jomblo yang available, eh... hehe.
Mungkin di sini paling terasa bagaimana kolaborasi ini hidup. Kolaborasi dan kehidupan sistem dapat hidup karena interaksi dan interkorelasi antar anggotanya. Bisa pula komunitas ini berkolaborasi dengan komunitas atau blogger personal lain di luar komunitas tersebut. Sehingga nantinya hasil yang ditelurkan bisa menjadi sesuatu yang lebih besar.
3. Industri
Di postingan yang lalu, saya sempat menyebut blogger yang berorientasi uang bisa menjadi tren setahun ke depan, meski di waktu ke belakang juga demikian. Siapa yang memutar keberadaan materi berupa uang itu? Tentu saja sistem industri. Banyak perusahaan yang kini menggandeng blogger baik personal maupun secara komunitas untuk bekerja sama.
Secara kehidupan perusahaan, mereka mendapatkan jalan promosi dan feed back dari blogger serta pembacanya, mereka juga mendapatkan pasar yang jelas. Marketing berbasis komunitas dan etnografis bukan lagi hal yang baru. Dengan menggandeng blogger serta komunitasnya, tentu arah pemasaran jelas lebih terarah.
Di sisi lain, blogger beserta komunitasnya mendapatkan keuntungan berupa materi atau uang serta pengakuan. Dengan diakuinya blogger beserta komunitas di mata perusahaan, maka bisa meningkatkan kredibilitas dunia blog.
4. Pemerintah
Bukan hanya perusahaan yang bekerja sama dengan blogger. Instansi dan otoritas pemerintahan pun kini mulai melirik penggiat dunia online termasuk blogger untuk menyampaikan kebijakannya kepada publik. Di sini, pemerintah juga mendapatkan feed back dari masyarakat akan pelayanan publik yang mereka selenggarakan. Dan di sisi blogger serta komunitasnya, mereka merasa diakui akan keberadaannya, meski kadang materi atau uang yang didapatkan tidak sebesar kalau bekerja sama dengan perusahaan profit. Kolaborasi pemerintah dengan perusahaan? tentu hal yang tidak diragukan lagi keberadaannya dan bisa jadi itu bukan ranah kita.
Apakah hanya terbatas empat hal itu saja? Sangat mungkin ada entitas-entitas lain di luar yang belum saya sebutkan. Dan lagi, hal ini bisa berlaku kepada profesi lain di luar blogger. Misal insinyur, mereka memiliki komunitas berupa Persatuan Insinyur Indonesia, mereka bisa berkolaborasi serta bekerja sama dengan dunia bisnis dan pendidikan, mereka pun bekerja sama dengan pemerintah.
Kolaborasi bukan hal yang baru. Bahkan sudah saatnya kita berfikir sistem yaitu apa tujuan kita saling bekerja sama, serta sampai batasan mana kerja sama kita. Tetapi, semua itu bisa dijalani dengan selayaknya air mengalir tanpa kaku dan terkotak-kotak. Kolaborasi adalah bagian dari sistem dan sistem memiliki tujuan. Saatnya kita tahu apa tujuan kita ke depan. :)
Sebenarnya entitas di sini tidak hanya blogger, tetapi semua jenis profesi bisa menjadi entitas. Sebagai entitas yang bediri sendiri, ia tidak dapat berkolaborasi. Bisa jadi blogger sebagai seorang personal mendapatkan manfaat tanpa mengenal komunitas di luar. Tetapi sekarang memang eranya kolaborasi, sehingga dibutuhkan hubungan dengan blogger yang lain.
2. Komunitas
Karena semakin lama blogger (dan profesi lain yang juga bisa disebut entitas) harus saling mengenal, maka terbentuklah komunitas. Bisa jadi komunitas ini tanpa nama, karena hanya terbentuk begitu saja. Tetapi, bisa jadi pula terbentuk sebagai organisasi yang terstruktur secara mendetail. Tetapi, di sistem komunitas ini, sudah ada tujuan mengapa mereka saling bertemu. Ada yang ingin menerbitkan antologi, ada yang ingin agar blognya masing-masing didukung oleh anggota komunitas lain, ada yang bertujuan agar bisa saling menginfokan kalau ada pekerjaan/job, ada yang bertujuan agar bisa menginfokan kalau ada jomblo yang available, eh... hehe.
Mungkin di sini paling terasa bagaimana kolaborasi ini hidup. Kolaborasi dan kehidupan sistem dapat hidup karena interaksi dan interkorelasi antar anggotanya. Bisa pula komunitas ini berkolaborasi dengan komunitas atau blogger personal lain di luar komunitas tersebut. Sehingga nantinya hasil yang ditelurkan bisa menjadi sesuatu yang lebih besar.
3. Industri
Di postingan yang lalu, saya sempat menyebut blogger yang berorientasi uang bisa menjadi tren setahun ke depan, meski di waktu ke belakang juga demikian. Siapa yang memutar keberadaan materi berupa uang itu? Tentu saja sistem industri. Banyak perusahaan yang kini menggandeng blogger baik personal maupun secara komunitas untuk bekerja sama.
Secara kehidupan perusahaan, mereka mendapatkan jalan promosi dan feed back dari blogger serta pembacanya, mereka juga mendapatkan pasar yang jelas. Marketing berbasis komunitas dan etnografis bukan lagi hal yang baru. Dengan menggandeng blogger serta komunitasnya, tentu arah pemasaran jelas lebih terarah.
Di sisi lain, blogger beserta komunitasnya mendapatkan keuntungan berupa materi atau uang serta pengakuan. Dengan diakuinya blogger beserta komunitas di mata perusahaan, maka bisa meningkatkan kredibilitas dunia blog.
4. Pemerintah
Bukan hanya perusahaan yang bekerja sama dengan blogger. Instansi dan otoritas pemerintahan pun kini mulai melirik penggiat dunia online termasuk blogger untuk menyampaikan kebijakannya kepada publik. Di sini, pemerintah juga mendapatkan feed back dari masyarakat akan pelayanan publik yang mereka selenggarakan. Dan di sisi blogger serta komunitasnya, mereka merasa diakui akan keberadaannya, meski kadang materi atau uang yang didapatkan tidak sebesar kalau bekerja sama dengan perusahaan profit. Kolaborasi pemerintah dengan perusahaan? tentu hal yang tidak diragukan lagi keberadaannya dan bisa jadi itu bukan ranah kita.
Apakah hanya terbatas empat hal itu saja? Sangat mungkin ada entitas-entitas lain di luar yang belum saya sebutkan. Dan lagi, hal ini bisa berlaku kepada profesi lain di luar blogger. Misal insinyur, mereka memiliki komunitas berupa Persatuan Insinyur Indonesia, mereka bisa berkolaborasi serta bekerja sama dengan dunia bisnis dan pendidikan, mereka pun bekerja sama dengan pemerintah.
Kolaborasi bukan hal yang baru. Bahkan sudah saatnya kita berfikir sistem yaitu apa tujuan kita saling bekerja sama, serta sampai batasan mana kerja sama kita. Tetapi, semua itu bisa dijalani dengan selayaknya air mengalir tanpa kaku dan terkotak-kotak. Kolaborasi adalah bagian dari sistem dan sistem memiliki tujuan. Saatnya kita tahu apa tujuan kita ke depan. :)